BAHAYAKAH KALSIUM BERLEBIH?
Selama ini, penyakit batu ginjal seringkali diidentikkan dengan ‘penyakit laki-laki’. Meski kebanyakan pasien memang berasal dari kaum Adam, bukan berarti kaum Hawa terbebas dari risiko terserang batu ginjal. Sebuah penelitian melaporkan, lima dari setiap seratus wanita menderita penyakit ini.(hanyawanita_com - Health & Sex - Health - Cara Kalsium Mengusir Batu Ginjal.htm)
Batu ginjal yang dalam bentuk aslinya merupakan kalsium yang mengkristal, konon terbentuk akibat kelebihan kalsium. Itu menurut situs di awal tulisan ini. Benarkah demikian?
Komposisi yang terdapat dalam batu ginjal tergantung pada kadar kimia dalam urin. Ada empat macam komposisi kimia dominan dalam batu ginjal yaitu kalsium, asam urat, struvite, dan cystine.
Batu ginjal terbentuk di dalam urin karena kadar kalsium yang tinggi disebut hypercalciuria. Sedangkan untuk kadar oksalat yang tinggi disebut hyperoxaluria. Asam urat yang tinggi dan kekurangan sitrat di dalam urin, apalagi kekurangan air di dalam ginjal untuk melarutkan sisa-sisa metabolisme adalah penyebab terbentuknya batu ginjal. Jika ginjal kekurangan kadar air, akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan komponen kalsium, oksalat, atau asam urat tak terlarutkan dan terbentuk kristal batu ginjal secara perlahan.
Urin secara normal mengandung sitrat, magnesium, pirofosfat yang dapat mencegah terbentuknya kristal. Kadar inhibitor yang rendah tersebutlah yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal yang mengandung kalsium kira-kira ada 85%. Batu kalsium dapat berupa kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Kalsium oksalat lebih dominan, yang terjadi karena kadar kalsium berlebih dalam tubuh yang bersenyawa dengan oksalat. Sedangkan kalsium fosfat terjadi pada pasien yang mengalami gangguan hormonal seperti hyperparathyroidism (kelebihan kadar hormon) dan renal tubular acidosis (merupakan penyakit turunan di mana ginjal tak dapat mengekresi asam, di sini menghambat kerja sitrat dalam urin).
(http://www.urologychannel.com/kidneystones/index.shtml)
Batu ginjal yang dalam bentuk aslinya merupakan kalsium yang mengkristal, konon terbentuk akibat kelebihan kalsium. Itu menurut situs di awal tulisan ini. Benarkah demikian?
Komposisi yang terdapat dalam batu ginjal tergantung pada kadar kimia dalam urin. Ada empat macam komposisi kimia dominan dalam batu ginjal yaitu kalsium, asam urat, struvite, dan cystine.
Batu ginjal terbentuk di dalam urin karena kadar kalsium yang tinggi disebut hypercalciuria. Sedangkan untuk kadar oksalat yang tinggi disebut hyperoxaluria. Asam urat yang tinggi dan kekurangan sitrat di dalam urin, apalagi kekurangan air di dalam ginjal untuk melarutkan sisa-sisa metabolisme adalah penyebab terbentuknya batu ginjal. Jika ginjal kekurangan kadar air, akan terjadi dehidrasi yang menyebabkan komponen kalsium, oksalat, atau asam urat tak terlarutkan dan terbentuk kristal batu ginjal secara perlahan.
Urin secara normal mengandung sitrat, magnesium, pirofosfat yang dapat mencegah terbentuknya kristal. Kadar inhibitor yang rendah tersebutlah yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal yang mengandung kalsium kira-kira ada 85%. Batu kalsium dapat berupa kalsium oksalat atau kalsium fosfat. Kalsium oksalat lebih dominan, yang terjadi karena kadar kalsium berlebih dalam tubuh yang bersenyawa dengan oksalat. Sedangkan kalsium fosfat terjadi pada pasien yang mengalami gangguan hormonal seperti hyperparathyroidism (kelebihan kadar hormon) dan renal tubular acidosis (merupakan penyakit turunan di mana ginjal tak dapat mengekresi asam, di sini menghambat kerja sitrat dalam urin).
(http://www.urologychannel.com/kidneystones/index.shtml)
Namun, selama ini para wanita – khususnya yang telah berusia di atas 30 tahun – sangat dianjurkan untuk mencukupi tubuhnya dengan kalsium. Baik dengan cara menelan suplemen kalsium atau mencukupi kebutuhan lewat intake makanan. Dengan tercukupinya kebutuhan kalsium, maka para wanita usia 30-an yang produksi estrogennya mulai menurun, akan terhindar dari osteoporosis (pengeroposan tulang).
Jangan khawatir dulu. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh David McCarron, M.D, dari Oregon Health Sciences University di Portland tidak 100% membenarkan pernyataan di atas. Susu yang mengandung banyak kalsium atau suplemen kalsium tidak dipersalahkan sebagai penyebab munculnya batu di ginjal. Jika dimakan dalam jumlah yang dibutuhkan (kira-kira 1000 mg per hari), kalsium malah dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat yang bernama oxalate (sebuah zat yang turut ‘membangun’ batu ginjal – berupa kalsium oksalat). Makin sedikit kadar oxalate dalam tubuh, maka makin kecil pula seseorang menderita batu ginjal.
(hanyawanita_com - Health & Sex - Health - Cara Kalsium Mengusir Batu Ginjal.htm)
Kalau begitu, mana yang benar? Kelebihan atau kekurangan kalsium?
Jangan terburu-buru percaya bahwa kalsium dapat mencegah batu ginjal. Ada satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menelan suplemen kalsium. Jika kalsium tersebut masuk ke dalam tubuh dengan cara yang salah, maka malah akan dapat menyebabkan timbulnya penyakit batu ginjal. Jangan sesekali menelan sebutir suplemen kalsium dalam keadaan perut kosong. Pastikan Anda minum kalsium, disertai dengan makanan. Dengan demikian, barulah kalsium dapat diserap oleh tubuh secara efektif. (hanyawanita_com - Health & Sex - Health - Cara Kalsium Mengusir Batu Ginjal.htm)
Pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan pastilah menimbulkan efek tidak baik. Pun halnya dengan kekurangan. Idealnya, jika sudah minum susu tinggi kalsium ya tidak perlu lagi suplemen kalsium. Atau seharusnya tidak perlu ada produsen yang memproduksi suplemen kalsium yang katanya setara dengan lebih dari 1000 mg. Yang jelas, 1 hal sudah pasti. Minum cukup air untuk meringankan kerja ginjal karena air merupakan pelarut paling baik sehingga ginjal tidak ‘penuh’ dengan kristal-kristal yang tidak terlarut dan bisa dibuang lewat urine.Bijaklah terhadap tubuh sendiri dan kritislah terhadap informasi yang berbau promosi (iklan).
Jangan khawatir dulu. Penelitian terbaru yang dilakukan oleh David McCarron, M.D, dari Oregon Health Sciences University di Portland tidak 100% membenarkan pernyataan di atas. Susu yang mengandung banyak kalsium atau suplemen kalsium tidak dipersalahkan sebagai penyebab munculnya batu di ginjal. Jika dimakan dalam jumlah yang dibutuhkan (kira-kira 1000 mg per hari), kalsium malah dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat yang bernama oxalate (sebuah zat yang turut ‘membangun’ batu ginjal – berupa kalsium oksalat). Makin sedikit kadar oxalate dalam tubuh, maka makin kecil pula seseorang menderita batu ginjal.
(hanyawanita_com - Health & Sex - Health - Cara Kalsium Mengusir Batu Ginjal.htm)
Kalau begitu, mana yang benar? Kelebihan atau kekurangan kalsium?
Jangan terburu-buru percaya bahwa kalsium dapat mencegah batu ginjal. Ada satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menelan suplemen kalsium. Jika kalsium tersebut masuk ke dalam tubuh dengan cara yang salah, maka malah akan dapat menyebabkan timbulnya penyakit batu ginjal. Jangan sesekali menelan sebutir suplemen kalsium dalam keadaan perut kosong. Pastikan Anda minum kalsium, disertai dengan makanan. Dengan demikian, barulah kalsium dapat diserap oleh tubuh secara efektif. (hanyawanita_com - Health & Sex - Health - Cara Kalsium Mengusir Batu Ginjal.htm)
Pada dasarnya segala sesuatu yang berlebihan pastilah menimbulkan efek tidak baik. Pun halnya dengan kekurangan. Idealnya, jika sudah minum susu tinggi kalsium ya tidak perlu lagi suplemen kalsium. Atau seharusnya tidak perlu ada produsen yang memproduksi suplemen kalsium yang katanya setara dengan lebih dari 1000 mg. Yang jelas, 1 hal sudah pasti. Minum cukup air untuk meringankan kerja ginjal karena air merupakan pelarut paling baik sehingga ginjal tidak ‘penuh’ dengan kristal-kristal yang tidak terlarut dan bisa dibuang lewat urine.Bijaklah terhadap tubuh sendiri dan kritislah terhadap informasi yang berbau promosi (iklan).
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home