Saturday 16 August 2008

MERDEKA !!!

bertepatan dengan kemerdekaan Indonesia yang ke 63, saya merdeka juga di usia yang ke 23. salah satu yang mendasar adalah gelar sarjana yang saya peroleh setelah 6 tahun memperjuangkannya. saya menginginkan, dan saya merasa layak untuk mendapatkannya. di bawah ini adalah ke 7 poin penting dalam ucapan terimakasih saya di kata pengantar. karena selebihnya di awal, tidak lain hanya ucapan basa-basi busuk belaka.
4. Drs. Uni Kurnia APT yang telah pensiun sebelum saya lolos, sebagai dosen wali yang selama ini telah memberikan banyak dukungan agar saya bertahan.
5. Dr.rer.nat.Iwan Hastiawan yang, puji Tuhan, diberi tugas menggantikan Pak Uni sebagai dosen wali saya.
6. Mama dan Papa yang membuat saya lahir ke dunia. Ade Gilunk yang memiliki darah yang sama dengan saya. A’Eka sebagai kakak saya yang mau saya repoti. Ade Andi, adik saya yang tempat berbagi isi kepala. Terima kasih telah menjadi keluarga saya.
7. Para sahabat yang tak bisa saya sebutkan nama-namanya, belum tentu saya bisa kenal kalian jika kita tidak berkuliah di tempat yang sama (D5).
8. Pak Hendi yang telah saya repoti dan Pak Dadan rekan berbagi rokok saya selama masa-masa indah.
9. Rekan-rekan Kimia angkatan 2002, inilah apa adanya saya. Rekan-rekan di luar Kimia, saya bersyukur bisa kenal kalian.
10.Ciheulang 4A, tempat penerimaan yang sebenarnya. Teman-teman lain. Dokter Yuli yang menjaga psikis saya. Neng Ui dan balong tempat bercengkerama. Tak lupa L.A. Menthol Lights 100% mentol alam, teman di kala sepi dan ramai.
pada akhirnya, saya muak dengan kata sekolah. saya sudah di'sekolah'kan sejak usia 3 tahun, tak putus karena setelah SMU saya langsung bersekolah lagi. NAMUN, selama 20 tahun masa bersekolah, saya tidak pernah benar-benar 'berpikir' dalam artian saya menyadari keberadaan diri saya sendiri dan fungsi peran yang saya jalankan.
Seorang sahabat, perempuan terbaik saya dapat berkomunikasi tanpa batasan pemikiran, suka dengan pernyataan MULTATULI ini "Tugas manusia adalah menjadi manusia"
selama satu dua tahun belakangan ini saya berpikir, akhirnya.
APA arti sesungguhnya merdeka, ketika semua sibuk mendengungkan HAM dan terutama saat ini ketika MOMEN KEMERDEKAAN (17-Agustus) sudah mulai mendekat.
seorang teman, Dokter Yuli, menyebutkan istilah dalam bidang psikiatri. IT-EGO-SUPEREGO. IT adalah kebutuhan dasar manusia akan segala kesenangan (kemerdekaan contohnya). EGO adalah bentuk perjuangan mencapai IT. adapun SUPER EGO adalah pengendali keduanya. dan ketiga hal ini bergabung menjadi suatu tim, di mana manusia itu sendiri yang mengendalikannya.
adakalanya ketika manusia melakukan sesuatu di luar nuraninya (hal-hal buruk misalnya membunuh, mencuri, dan mencontek saat ujian), manusia akan merasa tak nyaman. itu adalah pentuk perlawanan SUPER EGO atas kerjasama IT dan EGO tanpa mengajaknya.
baik-buruk, benar-salah,cantik/tampan-jelek, pintar-bodoh, dan pasangan kata perbandingan adalah bentuk manusia untuk membatasi kemerdekaan dirinya. sibuk memperbandingkan diri tanpa sadar, esensi dirinya sendiri. apa yang sebenarnya manusia itu inginkan? apa yang sebenarnya ia butuhkan? lalu apa yang ia lakukan?
kata-kata perbandingan, saya pikir, muncul ketika ketiga kata IT EGO dan SUPER EGO antara manusia satu dan manusia lain saling berbenturan.
pasangan kata perbandingan baik untuk menstimulasi kualitas diri. menjadi buruk ketika pasangan kata perbandingan dijadikan cara untuk menghancurkan manusia lain. tentunya, yang hancur adalah bagian psikis.
saya saat ini merasa MERDEKA, melepaskan diri dari jeratan pasangan kata perbandingan.
tentunya, kendali diri terhadap the-three-musketeers IT, EGO, dan SUPER EGO haruslah tetap ada. itu adalah bagian dari relasi antara manusia satu dan manusia lain dalam wadah norma-norma dari mulai norma agama, hukum, adat, keluarga dan aturan-aturan lain.
aturan diciptakan manusia, dan digunakan plus dilanggar juga oleh manusia.
kiranya aturan itu diciptakan tidak untuk membelenggu sesama manusia.
dan tanpa perlu meributkan kata HAM serta mengurangi frekuensi bentrokan massa di dunia (dari mulai kerusuhan antar kelompok - agama, ras, dsb - hingga bentuk perang lain, katakanlah perang antar pemimpin negeri tanpa menyadari yang menjadi korban tetaplah rakyat, bukan mereka para petinggi yang bertengkar), seharusnya setiap manusia akan dapat merasakan kemerdekaannya sendiri.

YA, saya merasa begitu MERDEKA. dan saya mengakui dan menghargai KEMERDEKAAN lain di sekitar saya, yang dimiliki oleh manusia-manusia lain...

4 Comments:

Blogger Ivan Jenggot said...

lama amat 6 tahun jadi sarjama. keliatan banget malesnya hahahhaa

8/18/2008 7:54 pm  
Blogger duniaputri said...

U don't know what u're saying buddy....
biar lambat, asal selamat.hahaha.
HIDUP sayah, yeah...

8/20/2008 10:26 pm  
Blogger kemuning sendja said...

gw muak jg nih kampus... pgn buru2 lulus...

12/28/2008 3:23 am  
Blogger duniaputri said...

kale. gue dulu baru muak blm bs lulus, pas ud korslet akhirnya lulus juga, hahaha...

12/31/2008 1:36 am  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home