Thursday 24 June 2021

MEREKA --- MEMILIH --- CINTA

(hari dua puluh empat, sekarang Set Flash-Fiction Isi Tiga yang dirangkai jadi judul postink ini. jumlah kata dan karakter, sudah termasuk judul)


=== MEREKA ===

"Gila. Gue banget. Dulu digombalin laki, begitu. Sekarang dia udah jadi anak bujang," ucapnya sambil mengusap anak laki-laki kelas 2 SD yang sedang asik makan, lalu dilanjutkannya dengan sengit, "apaan banget coba."

Aku menatapnya sejenak sambil nyengir, kemudian kulanjutkan makanku.

"Gue aja sekali tes, langsung bisa jadi PNS lah dia? Gilak sampai umur sudah lewat, sudah berapa kali berarti dia coba. Tiap tahun!"

Kacau. Aku pikir tadinya, numpang bermalam di rumah si teman lama ini akan berjalan biasa saja tanpa obrolan yang terlalu terbuka.

Tak berapa lama setelah obral-obrol di ruang makan, si suami yang sedari tadi dia keluhkan pulang juga.

Kulihat ekspresi wajah lelah dan entah apa ini.

(110 kata, 701 karakter)


=== MEMILIH ===

"Sudah kubilang, aku ngga suka diganggu, saat sedang baca dan ngetik. Kamu, gitu lagi."

Kali ini, anehnya dia tidak sambil melempar satu atau dua bukunya, ke arahku.

"Tapi, ini soalnya ngga bisa pasang selang gas barunya. Aku mau masakin makan malam kesukaanmu."

Kuberanikan diri berkata padanya.

Selang berapa detik kemudian, suara tangisan pecah. Balita kami.

"Aku beresin tabung baru, itu anak jangan nangis gitu lah. Aku ini sedang sibuk mengetik. Butuh konsentrasi."

Sambil mengatakan itu dengan nada suara yang membuat dadaku sesak, aku segera pergi untuk menenangkan si bayi.

Terlintas di benak, bila dulu dia tak kulahirkan, aku kan jadi tidak perlu menikah. Semakin sesak saja rasanya, di ulu hati ini. Kenapa? Jadi begini.

(115 kata, 732 karakter)


=== CINTA ===

"Kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam? Apa bunyinya tadi, cinta?" tanyanya dengan ekspresi wajah datar.

Sebenarnya aku ingin berkata, aku sendiri masih tak yakin dengan, apa itu. Cinta? Itu apa? Namun aku hanya diam bergeming, menatapnya yang sedang melepaskan jaketnya.

"Aku bersamamu sejak kamu masih punya pekerjaan, dan aku akan tetap bersamamu yang kini, sedang? Yang kini sedang pengangguran. Jadi, kamu masih mau mengusirku pergi dari hidupmu atau?"

Aku masih diam, melihatnya berbicara sambil mereguk sisa minumanku.

"Ah, keras juga ini minuman." sahutnya, sebelum menatapku tajam sambil berkata, " Kamu. Hanya sedang memiliki kelebihan waktu luang."

Aku, masih diam.

(100 kata, 684 karakter)



Provinsi Bigot Jawa Barat

24 Juni 2021


Labels: , , ,

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home