Saturday 11 July 2009

Pencarian Saya dalam Seorang Adik

Lucu, kemarin saya habis mengalami percakapan yang mendalam dengan adik saya. Adik yang tidak pernah saya kenali sebelumnya, baru ketika saya menemukan diri saya sendiri (meski baru sebagian) sekitar Februari 2007 akhirnya saya mulai mengenali banyak hal di luar diri saya.

Untuk meningkatkan gairah, mari saya tuliskan beberapa pujian dari adik saya dan kenyataan sebenarnya yang saya alami (dan mungkin saya rasakan) :
  1. lu tuh masuk ke mana-mana, ya radio ya alay ya seni (temen-temen seniman lo, itu maksud dia. padahal, yang terjadi adalah ternyata ada sesuatu yang salah di otak saya. saya - yaitu dulu - mengalami suatu gejala ADHD - Attention Deficit Hyperactivity Disorder alias gangguan sulit fokus pada satu hal dan ini menyebabkan otak saya melompat-lompat. terbukti dari banyak korban yang cenderung tidak paham dengan apa yang saya katakan. lebih parah lagi, si lelakiBAIK yang kini sudah bukan cinta saya melainkan Bekas Obsesi saya pernah berkata : memang seberapa parah sih kalok kamu sampe dikenali orang lain? kira-kira dia ngemeng gitu. dan, benar-benar parah. saya saja masih berusaha mengenali diri saya sendiri, kok orang-orang itu maen mengorek dan mencari tau seenaknya. dan, ya. sebab saya memutuskan bahwa benar sudah saya hidup berdasarkan insting - kayak anak anjing yah?)
  2. omongan lo suka susah dimengerti (adik mengartikannya sebagai : ribet. tanpa dia tau, kakaknya juga ribed dengan isi kepalanya sendiri)
  3. janji lo ga bisa dipercaya (damn it. yah, sejujurnya saya sempat tertusuk silet - lhoh kok silet? dengan pujian darinya itu. jadi, nyata sudah bahwa ADHD ini kemungkinan berpeluang menimbulkan beberapa kepribadian yang berbeda. hadooh, terobsesi dengan Sybil si gadis dengan 16 kepribadian ini mah...
  4. lo lupa? wajar lah, udah 9 tahun gitu... (ini ketika dia cerita tentang Tragedi Becak, ketika waktu itu saya kelas 1 SMu dan dia kelas 1 SMP. dan dia bisa ingat semua itu, termasuk ekspresi saya datar dan akhirnya misuh-misuh pas peristiwa berakhir. jika itu 9 tahun lalu bagi saya, pan wat dia juga 9 tahun lalu?! dan, adik menganggap itu karena saya memiliki ingatan jangka pendek, eh artinya memori saya lemah. astaga. jika ia tahu bahwa saya sempat merasa takut sebab cukup banyak hal terjadi pada saya dan seolah mimpi, sampai-sampai mengutip kalimah MN : gwa ud gbs membedakan mana mimpi dan mana kenyataan. begitulah...)

Sudah. Sebegitu saja cukup. Oia, baru saja saya membuat definisi yang cukup penting dalam perjalanan ini : Seniman Kata, yah itu pan sempat menjadi pilihan obsesi saya.

Ada lagi. LelakiBAIk sud mendengar langsung dari mulut saya di kuping dia meski via lelepon. Ah, andai bisa langsung. Tapi nantinya bisa terjadi hal yang saya inginkan tetapi tidak dia inginkan dunks? Kyahahaha!

Bahwa dia bukanlah Yang Saya Suka Setengah Gila, melainkan hanya obsesi semata. Opsi yang saya putuskan saya terima, setelah mendengar petuah idiot Neng Tivtiv yang notabene adalah kawan LelakiBAIK.

Dan, saya masih tertawa bahagia sejahtera setelah dengan lebainya sesaat saya merasa Patah Hati namun sekaligus merasa datar. Hohoho... Masih bisa leleponan ama dia nya itu, begitulah. Semua kembali pada keadaan semula, bahwa saya masih bisa dan sanggup berinteraksi dengan dia. Hebat eh saya?

Dan akhirnya, saya menemukan persamaan di antara kami (sheuuuh, kami bo...)

Dia masih berusaha menyebrangi jurang antara ia di sisi satu ke seberangnya di mana jurang itu adalah darinya (semacam hubungan pribadi, alias kisah romantis - jiiiaaaah najis dah gwa!) dan masa silam. Saya pun demikian, saya pun sedang menyebrangi jurang itu. Jurang itu bukan antara saya dan sesiapa, tetapi antara saya dan kepingan-kepingan diri saya yang berserakan di mana-mana di masa-masa entah. Menjelang usia saya ke-24, saya baru merasakan diri ini seutuhnya 2tahun-5bulan (dan terkaget-kaget betapa ajaibnya peristiwa menjadi manusia ini).

Ah sudahlah... Saya mencintai diri saya sendiri seutuhnya...

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home