Thursday 1 November 2007

Hati Seekor Tikus - Manusia Tikus?!

Seekor tikus merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu menemui seorang penyihir sakti untuk meminta tolong. Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si tikus menjadi seekor kucing.

Namun setelah menjadi kucing, kini ia begitu ketakutan pada anjing. Kembali ia menemui penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor anjing.

Tak lama setelah menjadi anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada singa.

Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor singa.

Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada pemburu. Ia mendatangi lagi si penyihir sakti meminta agar diubah menjadi pemburu. Kali ini si penyihir sakti menolak keinginan itu sambil berkata,

"Selama kau masih berhati tikus, tak peduli bagaimana pun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus yang pengecut"

Ya..! Kita adalah apa yang ada di dalam hati kita. Bentuk luar, tingkah laku, dan lain-lain hanyalah tempelan yang dapat menyembunyikan "kita" yang sejati.


PS :
Kisah di atas dikutip dari file seorang teman, entah dia juga dapet dari mana. Saya nemu kutipan oke (yang sebenernya sih buat membantu rehabilitasi mental. hadoh, belom juga membuat garam_litium).
Progresif = Fokus pada Problem-Solving.
Argentum ad Hominem = Menimpakan kesalahan, kekesalan, dan kegagalan pada orang lain (yang saya +kan dg HAL LAIN).
Saya menemukannya dari buku Fauzhil Adhim, Dunia Kata.
Tetap saja, saya menulis sebagai sarana Self-Healing.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home