Monday 16 February 2009

Suara Serak dan Bocah-bocah

Di hari senin ceria ini, saya kembali mengasuh bocah. Akhirnya saya menemukan sabda yang benar dari kutipan bijak yang sedianya saya jadikan penyemangat dalam sebuah catatan tentang Palentin-2009. Seperti biasa, kalian bisa klik link di kata yang dimaksud.

Fatwa beradab dan membangkitkan secercah asa di jiwa (halakh lebai pisan urang,,,) dan bersinar dengan benderang (sampe silau, bo...) berbunyi demikian :

Tidak memiliki tujuan lebih menakutkan daripada tak mencapai tujuan.
Begitulah kiranya. Seperti yang pernah saya singgung dalam tips trik dan curhat colongan dari manusia-manusia gila yang berusaha tidak menjadi zombie. Sila klik link yang ada di judul terkait.

Kembali ke topik semula, yaitu cerita saya tentang congor saya yang adu bacot alias adu toa ama bocah. Secara kalok ngasuh bocah mah kudu tereak. Sebab, tuh bocah kagak bisa ngobrol gak pake tereak. Tapi bisa jadi penyebabnya bukan hanya itu. Mengingat,,, yah U know laaah. Hahaha, apa sih gue sok misterius...

Apa inti tulisan gak jelas yang serupa curcol alias curhat colongan ini?

Hidup akan menjadi terlalu membosankan jika segala sesuatunya menjadi hal yang biasa saja.

Meski serak dan luka tenggorokkan dipakai mengobrol dengan bocah (kudu menaikkan oktaf dan volume suara soalnya, hahaha!) tetapi hal itu tampak menyenangkan. Kapan lagi bisa punya suara serak kayak tikus kecepet pintu gini? Dulu pernah sampe ilang pisan pas SMU kelas 3 tahun 2002, mpe kagak bisa ngemeng gua.

Sekilas info. Setelah lelepon lelaki senja, trus nerima lelepon dari lelakiBAIK. Gyahahah, teu peunting pisan urang - pameran suara seksi cuah najiez...

Berteriak bersama bocah, bergembira ria bersenandung riang dududu syalala. Hari minggu kemaren tanggal 15 februari sempet-sempetnya ngerjain scrap-book.

Sebab tujuanku telah tertulis di syaraf-syaraf neuron otak. Mengalir dalam vena dan mungkin termasuk arteri (untuk yang gak paham biologi bisa cek ke Om Gugel). Apakah aku akan sampai pada apa yang kutuju, itu bisa menunggu. Bahkan, bisa juga kuganti "arah tujuanku" - yang jelas, aku tidak sedang menunggu. Aku sedang menuju...

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

oh indahnya...

2/24/2009 4:40 am  
Blogger duniaputri said...

gitu yak surya den? hooo...

2/24/2009 6:00 pm  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home