Friday 18 December 2009

terimakasih satpam bego n 'buset' atas ide puisi ini

jadi gini yak pemirso.. di hari kamis nggilani itu saya (dalam kepribadian yang ada di nama KTP) habis mengabur dari (semacam)kantor.

dari rumah si mak pak mengantor, setor muka resepsion, eh mabur blas ke rajagaluh. yak tebul. ada saya dengan Darto J.E. (J.E. singkatan Jelema Edan) yang heboh mencari pemain sinetron Babad Cirebon. ada Agan Oom De Uci sang maestro literatur sunda dengan pustaka kemucen-nyah. heu euh sembari dia teh -Agan De Uci - ternyata lulusan sejarah tea. saya ama Darto ngakak tanpa dosa pas mengomentari Agan Oom : anu tuang make sendok mah lain Urang Sunda - yang makan pakai sendok sih bukan Orang Sunda. sebab, Oom Somara De Uci yang begitu lama berkutat dengan segala sesuatu tentang Sunda makan pakai sendok! dan saya, Darto plus Teh Amalina makan pakai tangan - buat ngahuap na heu euh (untuk menyuapnya ya gak) ?

di Rajagaluh, adalah penting untuk sua Amalina N. yang begitu giat menyuarakan keSUNDAan dan (semacam) eksistensi pribadinya dalam terminologi apa pun (Sang Sunda dan eksistensi). yah pokoknya mah ngocoblak ajah lah panjang kali lebar kali tinggi jadi volume. pesta asap buad saya, hauhauhau. riang gembira senandung syalala..

trus menyasar lah jadinya ke tokoh bernama BuSet (Budhi Setyawan) karena dia SMS saya. saya menemui dia di lobi hotel santika sono, nyang megah onoh noh. akhirnya merasakan sendiri gimana enaknya kena semprot obat pembasmi hama (yang mungkin dialami si Broer?) gara-gara satpam sialan itu "menilai dompet berdasarkan isi" (tau ajah pak saya masih ngutang di ibu warung di Saung, gyahahahah..)

lucu, dan menarik. satu pendapat saya dalam perjumpaan di lobi hotel itu. seorang 'buset' yang telah banyak melalui waktu - ternyata masih bisa ramai berceloteh serupa anak SD bercerita tentang perjalanannya piknik naik Roller Coaster. berdebam dag dig dug ingin diulangi lagi dan lagi, tak pernah puas tak ingin berhenti..

sileu sileu, inilah Dunianya Buset (Budhi Setyawan) yang tadi sudah saya ecesi. hwakakak, kaget dia ntar. rasain lou ^0^

* ** *** ** *

nah, berkat semua itu akhirnya saya bisa Muisi. ini dia, dengan bangga segambreng saya persembahkan pada kalian :

"Perjalanan Menuju Lobby Hotel Mewah"


saya :
kaus lusuh
jins butut
rambut lepek
sandal teplek

dia :
gaun sutra
tas tangan cantik
tata rambut sempurna
sandal hak tinggi

saya :
gagap bertemu hotel mewah. demi bertemu teman. bertanyalah pada satpam, arah ke lobby. mendapat jawaban, dilengkapi tatapan semprotan anti hama. hingga akhirnya bisa duduk santai di lobby, menuggu tanpa beban.

dia :
terbiasa dengan hotel mewah. demi bertemu teman. tanpa perlu sua satpam, hanya untuk mencapai lobby. sebab meluncur turun dari taksi, dengan gaya elegan. hingga akhirnya duduk gelisah di lobby, menunggu dalam kecemasan.

saya :
serangga yang masih bisa marah

dia :
pelacur yang cuma mencari nafkah


Lobby Hotel Santika, Cirebon - 17 Desember 2009

* ** *** ** *

pulpen pinjam n kertas minta, ke resepsion hotel yang lebih elegan daripada si satpam duduls. hadoh, norak bener saya ini.. kesian deh..

selamat tahun baru ala kalender lunar islam...!!! (eh kenapa di sini disebut 1 Suro yak? duh binun saia eh..) pokoknya segera menyambut Tahun Baru Kalender Gregorian alias Masehi.

Sunday 6 December 2009

Aku Inginkan Hujan (Lagu dan Muisi)

Hahay, itu adalah Puisinyah Neng Mel, ci Potograper Keren Menawan di sini nih :
Malam Ini Aku Inginkan Hujan.

Terus melihat-lihat Muisinyah Ria Octaviansari. Ah, ada hubungan gerangan apakah dianyah itu dan Dina Octaviani yang memesona itu? Entahlah, akan kulakukan kunjungan kedaerahan ke sana.

Tadi malem lagi curhat super serius ama Agus I-Ce-eL meski pada akhirnya menjadi ngakak ria bareng. Trus tadi malem juga ngakak ama Toge, kata Toge gwa jangan sampe kek ibu-ibu ituh. Apaan tuh? Ituh, si perempuan ituh. Dan teman-temannyah. Ah, kata Gitong gwa kayak anak kecil siah. Bae da emang masih anak kecil..

Tak apa, sebentar lagi akan ketemu si Broer alias Nico. Menagih upeti dari Titarubi Cintah. Bertemu bersama-sama tertawa riang gembira. Kisahnya tentang David, si Maha Karya Peradaban..
* ** *** ** *

Muisi Dadakan aaah :
Judul - Aku dan Hujan (Versi Nginggris tuh duluan karena inspirasi dari Neng Mel dan Ria)

Aku ingin hujan, agar luruh semua airmataku bersamanya.
Aku ingin hujan, agar basah semua tubuh menemani mataku.
Aku ingin hujan, agar dingin jiwa dan raga ini.
Dan aku inginkan hujan.
Hingga aku menggigil beku dalam api kemarahan dan kesedihan.
Hingga aku punya teman dalam balutan airmata.
Hingga tak ada lagi air luka bersisa, seperti kemarau menggantikan penghujan.

* ** *** ** *

Beneran ini mah gwa kayak Abeng. Gwa teh Pekerja (Telatan), Pemuisi, Petukang (Akibat ngotot pen bikin Karya untuk Jagakali 3), Penerjemah (ini akibat saya keracunan Bahasa Ingris), Pemoto (akibat suka pepotoan, apa ajah dipoto meski cuma pakai kamera HP), Penyanyi (Ala Kamar Mandi doang padahal mah, hahay..)

Pokoknya seperti kata Boeloe : Yang penting gwa jangan sensitit eh sensitif kayak Abeng. Hwakakak, Bengsut Bengsut, maap yak dijadikan Kebo Ireng ^0^

Eh ini siah, ada yang kasih lagu eh Puisi Bermusik (Musikalisasi Muisi? hallaaah, mbuh namanyah apaan..) dari Sapardi Djoko Damono : Dalam Bis. Artinya apa yah, masih menjadi misteri. Misteri buad saya yang gak punya otak. Ya iyaaa laaah. kalok punya otak ngapain gwa kegila-gila ama LelakiBAIK dan Seniman-Karatan. Nah lhoh jadi ada dua deh.

Lalu, siapakah itu gerangan hey yang memberi puisi? Siapa sih yang kasih? Adaaa deeeh...! Mau tau ajah ^0^

Hore, alhamdulillah saya bukan Abeng ^0^

NB : ada yang aneh. saya bermimpi tentang Abeng dan kehidupan busuk 9tahun menjadi tutor gambar??? omigod. ada apa ini (berasa kek pelem triler..) ah ah, gwa ini kenapa krisis identitas gini siiih. si bego..! pokoknya tak mau menjadi Sensitif Macam Abeng ^^

Friday 4 December 2009

Setelah Gelap Terbit,,,? Apa yaa??

Dengan cinta, segala sesuatunya menjadi lebih indaaah. Caileee...

Umm, sekarang ini saya menjadi Agen Pemasaran Periklanan n Per-Hubungan Masayarakat lhoh. satu mah dapet maksa, satu diajakin. bujuk dah, siapa itu yang begitu.. Kesian yak? Ehh, plus menjadi Pengamat n Penasehat Spiritual pulak, plus oknum pelaku transparan. Apakah eh apakah itu? Ada deeey..

Produk apa sajah yang kami tawarkan? Tentunya sesuatu yang menyenangkan kita semua. Sebab saya percaya, ketika hanya satu pihak saja yang senang itu artinya perkosaan. Tidak baik, melanggar peraturan normatif negara mana pun..

Saya juga semakin eksis, dan keeksisan saya itu berbuntut pada ketidakjelasan saya. Makin eksis, makin GeJe alias Gak Jelas..

oh tenang pemirso, saya tetaplah menjadi saya yang berkepribadian majemuk dan secara sadar membaginya menjadi bagian-bagian sesuai porsinya..

oia, ada yang membuat saya girang beurad. saya segera akan mendapat bingkisan alias upeti dari Titarubi(ku) cintah.. tak sabar eh saya..


NB :

sebenernya mo cerita hal maha bego : saya, merasa sangat terluka karena itu perempuan sialan bernama **** sebab ketika saya menganggapnya hal maha penting, eh dia tidak. dan yang lebih menyebalkan, saya seolah terdampar di dunia yang pernah ia tapaki dulu dan ditinggal begitu sajah. yang menyebalkan adalah saya tak bisa membuang, apa belum bisa? perasaan terhinakan akibat merasa diri menjadi sampah pemungut.. dunia ini adalah dunianya, sebelum entah itu. dan kini saya tertinggal di dalamnya meski ada sesuatu yang mengatakan bahwa, ini memang bagian dari apa yang dinamakan Hal Maha Tunggal alias Tuhan dalam bahasa agama sih - telah memutuskannya demikian. dengan cara-cara ajahib..